ISLAM ADALAH AGAMA YANG MENJUNJUNG AKHLAQUL KHARIMAH
Banyak orang yang belum mengerti, termasuk orang Islam sendiri, bagaimana sebenarnya jihad menurut hukum Islam. Apakah “bunuh diri” dengan alasan JIHAD adalah ajaran Islam? Untuk menjawab ini, supaya tidak melebar kemana-mana, alangkah baiknya kalau kita simak hadist Rasulullah saw berikut ini :
• Dalam suatu perang Hunain dikisahkan ada seseorang dalam pasukan kaum Muslimin (Si fulan) yang berperang dengan sangat ganasnya ( tidak mengenal belas kasihan &tanpa memberi ampun kepada musuhnya yang sudah tidak berdaya). Lalu Rasulullah saw. bersabda: “Orang ini termasuk ahli neraka”. Kemudian ada yang melapor kepada Rasulullah saw.: Wahai Rasulullah, orang yang baru saja engkau katakan sebagai ahli neraka, ternyata pada hari ini berperang dengan garang dan sudah meninggal dunia. Nabi saw. bersabda: “IA PERGI KE NERAKA….”(Shahih Muslim No.162)
• Hadis riwayat Sahal bin Saad As-Saidi ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bertemu dengan orang-orang musyrik dan terjadilah peperangan…, Seseorang di antara sahabat Rasulullah saw. tidak membiarkan musuh bersembunyi, tapi ia mengejarnya dan membunuhnya dengan pedang. Para sahabat berkata: Pada hari ini, tidak seorang pun di antara kita yang memuaskan seperti yang dilakukan oleh si fulan itu. Mendengar itu, Rasulullah saw. bersabda: Ingatlah, si fulan itu termasuk ahli neraka. Salah seorang sahabat berkata: Aku akan selalu mengikutinya. Lalu orang itu keluar bersama orang yang disebut Rasulullah saw. sebagai ahli neraka. Kemana pun ia pergi, orang itu selalu menyertainya. Kemudian ia terluka parah dan ingin mempercepat kematiannya dengan cara meletakkan pedangnya di tanah, sedangkan ujung pedang berada di dadanya, lalu badannya ditekan pada pedang hingga meninggal….,Pada saat itulah Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya ada orang yang melakukan perbuatan ahli surga, seperti yang tampak pada banyak orang, PADAHAL SEBENARNYA IA AHLI NERAKA…(Shahih Muslim No.163)
• Barang siapa yang bunuh diri dengan benda tajam, maka benda tajam itu akan dipegangnya untuk menikam perutnya di neraka Jahanam. Hal itu akan berlangsung terus selamanya. Barang siapa yang minum racun sampai mati, maka ia akan meminumnya pelan-pelan di neraka Jahanam selama-lamanya. Barang siapa yang menjatuhkan diri dari gunung untuk bunuh diri, maka ia akan jatuh DI NERAKA JAHANAM SELAMA-LAMANYA. (Shahih Muslim No.158)
Nah, anda tentu bisa menjawab sendiri, bagaimana hukumnya menurut Islam orang yang memasang bom bunuh diri ditempat umum dan bukan dalam suatu peperangan. Dia membunuh dirinya dan sekaligus membunuh orang banyak yang tidak berdaya ??
Islam adalah agama yang dimuliakan disisi Allah. Terorist adalah perbuatan tercela yang belum pernah dicontohkan oleh Nabi saw dalam sejarah perjuangan menegakkan dienullah. Jadi terorist bukan lah jihad dan bukan berasal dari ajaran islam. Terorist yang membawa-bawa label Islam adalah merupakan “fitnah yang keji” terhadap ajaran islam yang sebenarnya, yang justru harus dicegah. ( Wallahu a’lam bish Showab).
Pengertian Jihad sendiri dalam Islam, tidak selalu harus berperang, apalagi tindakan teror dan merusak seperti itu, yang justru diharamkan. Simak hadis nabi dibawah ini :
• Jihad paling afdhol ialah menyampaikan perkataan yang adil di hadapan penguasa yang zalim dan kejam. (HR. Aththusi dan Ashhabussunan)
• Pahlawan syuhada adalah Hamzah bin Abdul Mutthalib dan orang yang menghadap penguasa yang zalim dan kejam untuk menyuruhnya berlaku baik dan mencegahnya berbuat kejahatan lalu dia dibunuh oleh penguasa. (HR. Al Hakim)
• Barangsiapa mencari mati syahid dengan sungguh-sungguh maka akan Aku berikan kepadanya meskipun dia mati di atas tempat tidurnya. (HR. Muslim)
• Ada seseorang (pemuda) menghadap Rasulullah Shallallaahu ””alaihi wa Sallam meminta izin ikut berjihad (perang). Beliau bertanya: “Apakah kedua orang tuamu masih hidup?”. Ia menjawab: “Ya”. Beliau lalu bersabda: “Kalau begitu, berjihadlah untuk kedua orang tuamu.” (Muttafaq Alaihi).
• Wahai Rasulullah, apakah perempuan wajib berjihad?. Beliau menjawab: “Ya, jihad tanpa ada peperangan di dalamnya, yaitu haji dan umrah.” (Riwayat Ibnu Majah dan asalnya dalam kitab Bukhari).
• Dari Nabi saw. beliau bersabda: Orang yang membiayai para janda dan orang miskin itu bagaikan seorang pejuang di jalan Allah.(Shahih Muslim No.5295)
• Orang yang cerdik ialah orang yang dapat menaklukkan nafsunya dan beramal untuk bekal sesudah wafat. Orang yang lemah ialah yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan muluk terhadap Allah. (HR. Abu Dawud)
Jihad dengan peperangan adalah jalan terakhir, apabila syiar Islam diperangi dan umat Islam diserang atau ditindas. Jihad dilakukan semata-mata karena mencari ridla Allah demi tegaknya dinnullah. Bukan karena hawa nafsu amarah ( karena angkara murka datangnya dari syetan). Dan dalam berjihad tidak melampaui batas.
Simak Firman Allah dalam AlQuran :
• “Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”. (QS.Al Baqarah:190).
• Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar”. Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami.(QS.Al An’aam:151)
• Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israel, bahwa: barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak di antara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka bumi.(QS.AL Maaidah:32)
Simak juga hadis Rasulullah saw berikut ini :
• Rasulullah Saw bila melepas pasukan yang akan pergi berperang, berpesan: “Dengan nama Allah, dengan disertai Allah, di jalan Allah dan atas sunah Rasulullah. Janganlah kamu berlebihan mengambil barang rampasan tanpa seijin pimpinan pasukan. Janganlah kamu berkhianat dan jangan pula melakukan sadisme (menganiaya) terhadap musuh. Jangan membunuh anak-anak, wanita-wanita dan laki-laki yang telah tua.” (HR. Ath-Thabrani dan Abu Dawud)
• Dari Ibnu Umar bahwa Nabi Shallallaahu ””alaihi wa Sallam pernah melihat seorang perempuan terbunuh dalam satu peperangannya, lalu beliau menyalahkan pembunuhan para wanita dan anak-anak. (Muttafaq Alaihi).
• Dari Abdullah Ibnu Umar r.a. bahwa Nabi s.a.w bersabda: “Barangsiapa membunuh kafir mu””ahad (yang telah terikat perjanjian damai dengan kaum muslimin), ia tidak akan mencium harumnya surga, dan harumnya surga dapat dirasakan dari jarak perjalanan empat puluh tahun.”(H.R Bukhari).
• Barangsiapa menolak ketaatan (membangkang) dan meninggalkan jama””ah lalu mati maka matinya jahiliyah, dan barangsiapa berperang di bawah panji (bendera) nasionalisme yang menyeru kepada fanatisme atau bersikap marah (emosi) karena mempertahankan fanatisme (golongan) lalu terbunuh maka tewasnya pun jahiliyah. (HR. An-Nasaa””i)
• Rasulullah saw. bersabda: Apabila salah seorang kamu lewat di suatu majlis atau di sebuah pasar, sedang ia membawa anak panah, hendaklah dia memegang mata panahnya itu, kemudian hendaklah dia memegang mata panahnya itu, kemudian hendaklah dia memegang mata panahnya itu. (Shahih Muslim No.4739)
• Ketika Rasulullah saw. mengutus salah seorang sahabatnya untuk melaksanakan suatu urusan, beliau bersabda: Permudahlah dan jangan mempersulit dan jadikan suasana yang tenteram jangan menakut-nakuti. (Shahih Muslim No.3264)
Antara sesama muslim harus bersatu dan diharamkan berperang atau saling membunuh. Sebagaimana Firman Allah dalam Al-Quran dan juga hadis Rasullullah saw :
• Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahanam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya. (QS. An Nisaa””: 93)
• Demi yang jiwaku dalam genggamanNya. Kamu tidak dapat masuk surga kecuali harus beriman dan tidak beriman kecuali harus saling menyayangi. Maukah aku tunjukkan sesuatu bila kamu lakukan niscaya kamu saling berkasih sayang? Sebarkan salam di antara kamu. (HR. Muslim).
• Jika terjadi saling membunuh antara dua orang muslim maka yang membunuh dan yang terbunuh keduanya masuk neraka. (HR. Bukhari)
• Pada hari kiamat seorang dihadapkan dan dilempar ke neraka. Orang-orang bertanya, “Hai Fulan, mengapa kamu masuk neraka sedang kamu dahulu adalah orang yang menyuruh berbuat ma””ruf dan mencegah perbuatan mungkar?” Orang tersebut menjawab, “Ya benar, dahulu aku menyuruh berbuat ma””ruf, sedang aku sendiri tidak melakukannya. Aku mencegah orang lain berbuat mungkar sedang aku sendiri melakukannya.” (HR. Muslim)
ISLAM ADALAH AGAMA YANG MENJUNJUNG AKHLAQUL KHARIMAH. COBA SIMAKLAH HADIS BERIKUT :
1. Rasulullah saw. bersabda: Wahai Aisyah! Sesungguhnya Allah itu Maha Lembut yang menyukai kelembutan. Allah akan memberikan kepada orang yang bersikap lembut sesuatu yang tidak diberikan kepada orang yang bersikap keras dan kepada yang lainnya. (Shahih Muslim No.4697)
2. Hendaklah kamu bertakwa kepada Allah. Jika seseorang membongkar keburukan yang diketahuinya pada dirimu janganlah kamu membongkar keburukan yang kamu ketahui ada pada dirinya. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
3. Seseorang datang menghadap Rasulullah saw. dan bertanya: Siapakah manusia yang paling berhak untuk aku pergauli dengan baik? Rasulullah saw. menjawab: “Ibumu”. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah saw. menjawab: “Kemudian ibumu”. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah saw. menjawab: “Kemudian ibumu”. Dia bertanya lagi: Kemudian siapa? Rasulullah saw. menjawab lagi: “Kemudian ayahmu”. (Shahih Muslim No.4621)
4. Janganlah kamu saling membenci, saling mendengki dan saling bermusuhan, tetapi jadilah kamu hamba-hamba Allah yang bersaudara. Tidak halal seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari. (Shahih Muslim No.4641)
5. Mengutamakan berbakti kepada kedua orang tua daripada salat sunat dan perkara sunat lainnya (Shahih Muslim No.4625)
6. Rasulullah saw. bersabda: Hindarilah oleh kamu sekalian berburuk sangka karena buruk sangka adalah ucapan yang paling dusta. Janganlah kamu sekalian saling memata-matai yang lain, janganlah saling mencari-cari aib yang lain, janganlah kamu saling bersaing (kemegahan dunia), janganlah kamu saling mendengki dan janganlah kamu saling membenci dan janganlah kamu saling bermusuhan tetapi jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara. (Shahih Muslim No.4646)
7. Rasulullah saw. bersabda: Seorang muslim itu adalah saudara muslim lainnya, dia tidak boleh menzaliminya dan menghinakannya. Barang siapa yang membantu keperluan saudaranya, maka Allah akan memenuhi keperluannya. Barang siapa yang melapangkan satu kesusahan seorang muslim, maka Allah akan melapangkan satu kesusahan di antara kesusahan-kesusahan hari kiamat nanti. Dan barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.4677)
8. Rasulullah saw. bersabda: Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling kasih, saling menyayang dan saling cinta adalah seperti sebuah tubuh, jika salah satu anggotanya merasa sakit, maka anggota-anggota tubuh yang lain ikut merasakan sulit tidur dan demam. (Shahih Muslim No.4685)
9. Rasulullah saw. bersabda: Wahai Aisyah! Sesungguhnya Allah itu Maha Lembut yang menyukai kelembutan. Allah akan memberikan kepada orang yang bersikap lembut sesuatu yang tidak diberikan kepada orang yang bersikap keras dan kepada yang lainnya. (Shahih Muslim No.4697)
10. Rasulullah saw. bersabda: Jibril senantiasa mewasiatkan kepadaku mengenai tetangga sampai aku mengira bahwa dia akan menjadikan tetangga sebagai ahli waris. (Shahih Muslim No.4757)
Semoga keterangan tersebut diatas dapat memperbaiki “image” tentang Islam, yang masih banyak orang tidak tahu dan langsung memberikan vonis atau fitnah terhadap islam.
Wallahu a’lam bish Showab. (AH-tbi/07/09)