Blogger Widgets

09 Juni, 2011

IKATAN ALUMNI JAMBORE SIAGA KARYA INDONESIA


Sebanyak 3.000 kader Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) dari berbagai penjuru Indonesia mengikuti pendidikan dan pelatihan Siaga Karya di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur. Acara ini digelar selama dua pekan mulai 24 mei 2011 hingga 5 Juni 2011.

Ketua Pimpinan Pusat AMPG Yorrys Raweyai mengatakan, diklat ini sengaja diadakan untuk mencari solusi persoalan kebangsaan dan keindonesiaan saat ini yang dirasakan masyarakat terutama para pemuda.

Menurut Yorrys, angka kemiskinan dan pengangguran yang masih tinggi, minimnya lapangan kerja, serta maraknya bencana alam telah berimbas kepada kualitas kehidupan masyarakat yang terus menurun. Selain itu, fenomena tersebut juga telah mendegradasi sendi-sendi kehidupan, kebangsaan dan keindonesiaan yang selama ini terbangun.

�Ironisnya, generasi muda merupakan pihak utama yang menanggung akibat dari kondisi ini. Mereka adalah subjek sekaligus objek degradasi dan demoralisasi yang saat ini berlangsung di hadapan mata kita,� tegas Yorry, Rabu (25/5/2011).

Menurutnya, para peserta diklat nantinya akan memperoleh pendidikan dan pelatihan tentang bela negara, teknik penanggulangan bencana, teknik komunikasi, solidaritas sosial, serta keterampilan sosial dan organisasi. Dia yakin, kurikulum tersebut akan berfungsi untuk membangun kesadaran ideologis sebagai anak bangsa.

�Tujuannya adalah menciptakan generasi muda yang siap dan siaga, peka dan sadar akan jati diri bangsa, mandiri dan terampil, serta menjadi pioneer dan pelopor penggerak aksi-aksi positif bagi kehidupan masyarakat. Karena itu, Slogan Pelatihan dan Pendidikan ini adalah Pemuda Indonesia Indonesia yang Tanggap, Tangkas dan Tangguh.

Diklat ini nantinya akan melibatkan sejumlah institusi negara seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Badan SAR Nasional, Kementerian Kehutanan, dan Palang Merah Indonesia. Selain itu, beberapa materi akan dibawakan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Agus Suhartono, dan Kapolri Timur Pradopo.

�Diklat ini cukup mendapatkan momentum historis, karena mengiringi momentum Kebangkitan Nasional 20 Mei dan Kelahiran Pancasila 1 Juni 2011, dan pada akhirnya akan ditutup dengan penenaman pohon pada hari Lingkungan Hidup 5 Juni 2011 mendatang,� pungkasnya.

Entri Populer

Pengikut

pencarian